MAKALAH
MAD THABI’I DAN LAPADZH JALALAH
LOGO NYA
Disusun Oleh :
MUHAMMAD ABDI
NIM : 2015
DOSEN PENGAMPU :
Dr. HARIS , M. HUM
UNIVERSITAS APA
TAHUN AKADEMIK 2014 – 2015
KATA PENGGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan hidayahnya ,sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas penulisan makalah ini, sholawat dan salam untuk nabi muhammad SAW , yang
telah meninggalkan dua pedoman hidup kepada manusia agar selamat dunia dan
akhirat.
Pepatah juga menggatakan “Man ahabba syay’an fa aktsara min
dzikrih” (Siapa saja yang menyukai sesuatu maka ia banyak menyebutnya)
.Jadi , banyak mengingat sesuatu merupakan tanda menyukainya maka Allah
dalam Al – Qur’an menyuruh
manusia agar banyak mengingat itu
pertanda manusia mencintai-Nya.
Bagaimanapun juga,umat islam diperintahkan agar mencintai Al –
Qur’an.Berangkat dari mencintainya itu maka mereka akan sering membaca ,
banyak membaca membentuk
pemahaman ,dan berangkat dari memahaminya maka ia akan dihayati dan
selanjutnya akan diamalkan serta di
jadikan pedoman dalam
setiap langkah menjalani
kehidupan ini. Mempedomani Al –
Qur’an dalam setiap aktivitas yang dijalani dapat melahirkan kedamaian dan
keharonisan dalam kehidupan pribadi,keluarga,berbangsa dan bernegara.
Maka dalam rangka itu,Al – Qur’an perlu dikenali dengan baik dari
berbagai aspek, termasuk isi dan fungsi
nya dalam kehidupan manusia.makalah yang dibuat ini berkaitan dengan
sejarah,ilmu-ilmu yang berkaitan dengan sejarah,ilmu-ilmu yang diperlukan dalam rangka memahaminya.
Akhirnya kepada Allah SWT penulis serahkan semuanya,semoga makalah
ini dapat membantu mahasiswa yang lain dalam memahami Al – Qur’an dan menjadi
amal shaleh bagi penulis .Penulis juga mengharapkan kritikan dan saran dari
para pembaca ,agar makalah ini dapat di sempurnakan lagi.
Penulis
M. ABDI
ii
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar....................................................................................ii
Daftar Isi..............................................................................................iii
Pengertian mad thabi’i ........................................................................1
Lafadz
jalalah.......................................................................................3
Daftar Pustaka......................................................................................4
iii
MAD THABI’I
A.
Pengertian Mad Thabi’i
Mad menurut bahasa adalah tambahan, sedangkan menurut istilah ialah
memanjangkan suara ketika mengucapkan huruf mad. Sedangkan Thobi’i
Artinya dua harokat, jadi Mad Thabi’i adalah huruf yang di baca
panjang
Sebanyak dua harokat
Huruf mad ada 3 yaitu :
1.
( Alif ) yang huruf sebelumnya berharokat fathah.
2.
( Wawu sukun ) yang huruf sebelumnya berharokat dhammah.
3.
( Ya sukun ) yang
huruf sebelumnya berharokat kasrah.
MAD THOBI’I مَدُ طًبِيعِي
Yaitu mad yang
terdiri dari huruf – huruf mad, dan tidak terdapat unsur tambahan lainnya
seperti hamzah.
1.
Mad Thobi'i Alif
Mad Thobi’i Alif apabila ada fathah bertemu dengan alif sukun.
CONTOH :
اِذَاَ جَاءَ
نَصْرُ الله وَالْفَتْحُ
2.
Mad Thobi’i Wawu
Mad Thobi’i Wawu apabila ada dhammah bertemu dengan wawu sukun.
CONTOH :
قُلْ ا عُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ
كَلَّ لَوْ تَعْلمُوْنَ عِلْمَ الْيَقِيْنِ
1
3.
Mad Thobi’i Ya
Mad Thobi’i Ya apabila ada kasrah bertemu dengan yak sukun.
CONTOH :
لَكُمْ دِ يْنُ كٌمْ وَلِيَ دِيْنِ
فِيْ جِيْدِ هَا حَبْلٌ مِّنْ مَسَدٍ
Panjang
pendeknya bacaan mad diukur dengan menggunakan harakat, 1 alif = 2 harakat.
CONTOH
MAD THOBI’I ALIF, WAWU DAN YA.
وَ حَبِطَ
مَا صَنَعُوا فِيهَا
MAD THOBI’I YA MAD THOBI’I WAWU MAD THOBI’I ALIF
LAFADZ JALALAH
Yang di maksud dengan lapadz jalalah
di sini ialah lam yang berada dalam lafal Allah, bukan lam yang berdiri
sendiri.
Hukum Bacaan Lafadz Jalalah terbagi
menjadi dua:
1.
Lafadz Jalalah Tafkhim ( Tebal )
a.
Apabila berada di awal susunan kalimat, atau disebut mubtada’.
CONTOH :
QS. AL – BAQORAH : 255
اَللهُ لاَ
اِلَهَ اِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ
QS. AN – NUR : 35
اَلله نُوْرُ
السَّمَا وَاتِ وَالاَرْضُ
b.
Apabila berada setelah huruf berharakat fathah.
CONTOH :
QS. AL – IKHLAS : 1
قُلْ
هُوَ اللهُ اَحَدُ
c.
Apabila berada setelah huruf berharokat dhommah.
CONTOH :
QS. AL – HUMAZAH : 6
نَا رُاللهِ الْمُوْقَد ةٌ
2.
Lafadz Jalalah Tarqiq ( Tipis )
Menurut istilah
ialah mengucapkan dengan menarik bibir sedikit mundur sehingga menjadi agak
meringis.
a.
Apabila berada setelah huruf berharokat kasrah.
CONTOH :
QS. AN – NISA’ : 127
قُلِ اللهُ
يُفْتِيْكُمْ فِيْهِنَّ...........
Tetapi Huruf Lam yang bukan pada
lafadz jalalah, baik didahului huruf yang bertanda baca kasrah, fathah maupun
dhommah, tetap harus di baca tarqiq atau di baca tipis.
DAFTAR PUSTAKA
Al – Qur’an Al - Karim
Rauf,
Abdul Aziz Abdur . 2010. Pedoman Dauroh Al – Qur’an. Jakata . Markaz Al
– Qur’an.
0 komentar:
Post a Comment