PRINT YANG INI

Tuesday, January 6, 2015

MAKALAH MAD THABI'I DAN LAPADZH JALALAH


MAKALAH
MAD THABI’I DAN LAPADZH JALALAH

LOGO NYA

Disusun Oleh :
MUHAMMAD ABDI
NIM : 2015
DOSEN PENGAMPU :
Dr. HARIS , M. HUM


UNIVERSITAS APA
TAHUN AKADEMIK 2014 – 2015




KATA PENGGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang  senantiasa  melimpahkan rahmat dan hidayahnya ,sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah ini, sholawat dan salam untuk nabi muhammad SAW , yang telah meninggalkan dua pedoman hidup kepada manusia agar selamat dunia dan akhirat.
Pepatah juga menggatakan “Man ahabba syay’an fa aktsara min dzikrih” (Siapa saja yang menyukai sesuatu maka ia banyak menyebutnya) .Jadi , banyak  mengingat  sesuatu merupakan tanda menyukainya maka  Allah  dalam  Al – Qur’an  menyuruh  manusia  agar banyak mengingat itu pertanda manusia mencintai-Nya.
Bagaimanapun juga,umat islam diperintahkan agar mencintai Al – Qur’an.Berangkat dari mencintainya itu maka mereka akan sering membaca , banyak  membaca  membentuk  pemahaman ,dan berangkat dari memahaminya maka ia akan dihayati dan selanjutnya akan diamalkan  serta  di  jadikan  pedoman  dalam  setiap  langkah  menjalani  kehidupan  ini. Mempedomani Al – Qur’an dalam setiap aktivitas yang dijalani dapat melahirkan kedamaian dan keharonisan dalam kehidupan pribadi,keluarga,berbangsa dan bernegara.
Maka dalam rangka itu,Al – Qur’an perlu dikenali dengan baik dari berbagai aspek, termasuk  isi dan fungsi nya dalam kehidupan manusia.makalah yang dibuat ini berkaitan dengan sejarah,ilmu-ilmu yang berkaitan dengan sejarah,ilmu-ilmu yang  diperlukan dalam rangka memahaminya.
Akhirnya kepada Allah SWT penulis serahkan semuanya,semoga makalah ini dapat membantu mahasiswa yang lain dalam memahami Al – Qur’an dan menjadi amal shaleh bagi penulis .Penulis juga mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca ,agar makalah ini dapat di sempurnakan lagi.
Penulis


M. ABDI 


ii
DAFTAR ISI
       
       Kata Pengantar....................................................................................ii
       Daftar Isi..............................................................................................iii
       Pengertian mad thabi’i ........................................................................1
       Lafadz jalalah.......................................................................................3
       Daftar Pustaka......................................................................................4



iii

MAD THABI’I
A.    Pengertian Mad Thabi’i

Mad menurut bahasa adalah tambahan, sedangkan menurut istilah ialah memanjangkan suara ketika mengucapkan huruf mad. Sedangkan Thobi’i
Artinya dua harokat, jadi Mad Thabi’i adalah huruf yang di baca panjang
Sebanyak dua harokat

Huruf mad ada 3 yaitu :
1.      ( Alif ) yang huruf sebelumnya berharokat fathah.
2.      ( Wawu sukun ) yang huruf sebelumnya berharokat dhammah.
3.      ( Ya sukun ) yang huruf sebelumnya berharokat kasrah.

MAD THOBI’I مَدُ طًبِيعِي     
Yaitu mad yang terdiri dari huruf – huruf mad, dan tidak terdapat unsur tambahan lainnya seperti hamzah.

1.      Mad Thobi'i Alif
Mad Thobi’i Alif apabila ada fathah bertemu dengan alif sukun.
CONTOH :
اِذَاَ جَاءَ نَصْرُ الله وَالْفَتْحُ

2.      Mad Thobi’i Wawu
Mad Thobi’i Wawu apabila ada dhammah bertemu dengan wawu sukun.
CONTOH :
قُلْ ا عُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ
كَلَّ لَوْ تَعْلمُوْنَ عِلْمَ الْيَقِيْنِ



1
3.      Mad Thobi’i Ya
Mad Thobi’i Ya apabila ada kasrah bertemu dengan yak sukun.
CONTOH :
لَكُمْ دِ يْنُ كٌمْ وَلِيَ دِيْنِ
فِيْ جِيْدِ هَا حَبْلٌ مِّنْ مَسَدٍ
Panjang pendeknya bacaan mad diukur dengan menggunakan harakat, 1 alif = 2 harakat.
CONTOH MAD THOBI’I ALIF, WAWU DAN YA.
وَ حَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا



MAD THOBI’I YA          MAD THOBI’I WAWU                        MAD THOBI’I ALIF

LAFADZ JALALAH
            Yang di maksud dengan lapadz jalalah di sini ialah lam yang berada dalam lafal Allah, bukan lam yang berdiri sendiri.
            Hukum Bacaan Lafadz Jalalah terbagi menjadi dua:
1.      Lafadz Jalalah Tafkhim ( Tebal )
a.       Apabila berada di awal susunan kalimat, atau disebut mubtada’.
CONTOH :
QS. AL – BAQORAH : 255
اَللهُ لاَ اِلَهَ اِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ
QS. AN – NUR : 35
اَلله نُوْرُ السَّمَا وَاتِ وَالاَرْضُ
 

b.      Apabila berada setelah huruf berharakat fathah.
CONTOH :
QS. AL – IKHLAS : 1
قُلْ هُوَ اللهُ اَحَدُ
c.       Apabila berada setelah huruf berharokat dhommah.
CONTOH :
QS. AL – HUMAZAH : 6
نَا رُاللهِ الْمُوْقَد ةٌ
2.      Lafadz Jalalah Tarqiq ( Tipis )
Menurut istilah ialah mengucapkan dengan menarik bibir sedikit mundur sehingga menjadi agak meringis.
a.       Apabila berada setelah huruf berharokat kasrah.
CONTOH :
QS. AN – NISA’ : 127
قُلِ اللهُ يُفْتِيْكُمْ فِيْهِنَّ...........

            Tetapi Huruf Lam yang bukan pada lafadz jalalah, baik didahului huruf yang bertanda baca kasrah, fathah maupun dhommah, tetap harus di baca tarqiq atau di baca tipis.







DAFTAR PUSTAKA
            Al – Qur’an Al - Karim
Rauf, Abdul Aziz Abdur . 2010. Pedoman Dauroh Al – Qur’an. Jakata . Markaz Al – Qur’an.





















0 komentar: